STRATEGI PEMASARAN UMKM era 4.0

 STRATEGI PEMASARAN UMKM era 4.0

stik jengkol, STRATEGI PEMASARAN UMKM era 4.0

Menurut Philip Kotler, strategi pemasaran adalah pola pikir yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran pada suatu perusahaan, bisa mengenai startegi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran (marketing mix), dan besarnya sebuah pengeluaran pemasaran.

Menurut Christian Homburg, strategi pemasaran adalah semua upaya yang dilakukan baik jangka pendek maupun panjang di bidang pemasaran. Upaya ini berhubungan dengan analisis situasi awal strategis dari perusahaan, yang mana strategi tersebut diawali dengan perumusan. Kemudian evaluasi dan pemilihan strategi serta berkontribusi pada tujuan dari perusahaan atau bisnis.

Dalam praktiknya, strategi pemasaran harus selalu mengikuti tren, sehingga bisa mengikuti arus kebutuhan dan keinginan konsumen dalam periode waktu tertentu. Tidak terkecuali era digital seperti saat ini. 

Seperti yang kita ketahui bersama, persaingan bisnis di era digital semakin ketat. Setiap bisnis dan bisnis bersaing untuk mendapatkan perhatian konsumen. Kemudahan akses dan persaingan konten menjadi kunci pemasaran di era digital. Nah berikut beberapa strategi pemasaran yang perlu Anda ketahui untuk bersaing di era digital. Apa yang membuatmu penasaran? Yuk, baca artikel ini ya...

Setelah memahami apa itu strategi pemasaran dan apa fungsinya, Anda pasti sudah paham mengapa setiap bisnis membutuhkan strategi pemasaran. Karena sifatnya yang mencakup strategi atau cara efektif dalam memasarkan produk/jasa, maka penyusunan dan pelaksanaan strategi pemasaran harus disesuaikan dengan keadaan saat ini.

Salah satu trend strategi pemasaran yang mulai banyak digunakan saat ini adalah strategi pemasaran yang dijalankan dengan menggunakan perangkat digital atau biasa dikenal dengan digital marketing.

Berikut beberapa poin penting strategi pemasaran di era digital yang perlu Anda ketahui: ·

1.      Jangkauan konsumen lebih luas

2.      Mudah digunakan

3.      Penyampaian informasi lebih cepat

4.  Biaya yang relatif lebih rendah daripada pemasaran offline, seperti menyelenggarakan acara pemasaran di lokasi tertentu.

Dari poin-poin tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan perkembangan teknologi, penerapan strategi pemasaran menjadi semakin mudah. Perusahaan dan bisnis yang bersaing di era ini perlu pandai-pandai memanfaatkan media digital untuk menarik konsumen yang sebagian besar sudah bertransaksi secara online. Hampir semua usaha dan bisnis yang dijalankan baik oleh Generasi X, Milenial maupun Z baik dalam skala besar maupun kecil telah menerapkan digital marketing.

Tidak terkecuali UMKM.

STIK JENGKOL, UMKM GO DIGITAL

STIK JENGKOL UMKM GO DIGITAL

Mengapa UMKM harus beralih DIGITAL MARKETING..?

Menurut Tempo.com, Nielsen Indonesia menyebutkan bahwa 80% konsumen mencari berita atau informasi seputar Covid-19 melalui media sosial, dan sebanyak 60% mencarinya melalui mesin pencari GOOGLE. Data tersebut dapat membuktikan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia sangat besar. Selain itu, digitalisasi usaha kecil, menengah, dan mikro juga menjadi salah satu upaya pemerintah saat ini untuk mengatasi dampak negatif wabah.

Hal ini tentunya menjadi peluang bagi UMKM untuk beralih ke bisnis digital. Selain itu, situasi saat ini menuntut masyarakat untuk membatasi aktivitasnya di luar rumah guna memperlambat penyebaran virus. Digitalisasi bisa menjadi solusi tepat untuk menyesuaikan dan menjaga bisnis dari gelombang pandemi.

 UMKM STIK JENGKOL GO DIGITAL

Selain menyusun strategi keuangan, yang perlu dilakukan UMKM di masa setelah pandemi ini adalah menyusun strategi digital marketing untuk memudahkan UMKM memasarkan produk dan layanannya secara digital. Keunggulan digital marketing adalah pelaku bisnis dapat dengan mudah menghitung tingkat konversi dan mengukur keberhasilan strategi yang telah disiapkan, serta lebih mudah menganalisis kebutuhan dan perilaku konsumen sesuai target pasar.

Di bawah ini adalah beberapa strategi digital marketing yang bisa dilakukan UMKM untuk meningkatkan customer engagement.

1. Digital ADS

Membuat iklan berbasis digital seperti YouTube Ads, Facebook Ads, dan Google Ads diyakini efektif meningkatkan brand awareness dan memudahkan UMKM menjangkau khalayak yang lebih luas.

2. Media Sosial

Menurut sebuah studi oleh We Are Social tentang penggunaan media sosial di Indonesia, terbukti bahwa orang Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam sehari untuk aktif di media sosial.

Hal ini dapat membuktikan bahwa media sosial merupakan platform yang cocok bagi UMKM untuk mempromosikan usahanya dan menjangkau konsumen lebih dekat.

3. Aplikasi Pesan

Diantara aplikasi pesan yang dapat digunakan oleh pengguna seperti Line, WhatsApp, Telegram, serta aplikasi serupa lainnya. Aplikasi pesan instan dapat menjadi peluang untuk menjangkau konsumen dan calon konsumen dengan pendekatan yang lebih personal.

4. Marketplace dan e-commerce

Banyak keuntungan yang dapat dirasakan oleh UMKM jika memanfaatkan penggunaan e-commerce selama pandemi, seperti mudahnya mendapatkan konsumen karena meningkatnya jumlah konsumen yang beralih menggunakan e-commerce, kemudahan mendapatkan rekapitulasi data penjualan dalam berbagai jangka waktu, hingga mempermudah proses penjualan dan promosi karena konsumen dapat dengan mudah mengakses dan melihat langsung produk yang dijual pada marketplace dan e-commerce yang dimiliki oleh UMKM.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

STIK JENGKOL Salah satu produk UMKM BEKASI

PELAKU UMKM JUGA HARUS BISA MENGELOLA KEUANGAN